Tradisi gotong royong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia masih terjaga di masyarakat Muara Muntai. Akses jalan antara kecamatan Muara Muntai dan Muara Wis menjadi urat nadi kehidupan masyarakat Muara Muntai dan sekitarnya yang selama ini masih berupa badan jalan selalu mengalami kesulitan saat musim hujan, kondisi jalan susah dilewati akibat berlumpur saat musim penghujan. Akses jalan itu adalah Dusun Kuyung menuju Oloi dan Kayu Batuq yang jarak tempuhnya sekitar 3 Km sebelum menyeberang ke ibu kota kecamatan Muara menjadi akses utama transportasi masyarakat di 13 Desa masyarakat Muara Muntai.
Terdapat sekitar 200 meter badan jalan tanah yang kondisinya susah di lewati saat musim penghujan. Inisiatif bapak Sopan Sopian mengumpulkan warganya untuk memecahkan masalah tersebut. Hasil terkumpul dana untuk membeli material baru sebanyak 4 Truck batu gunung.

Di luar dugaan tidak hanya warga desa Muara Muntai Ulu saja yang berpartisipasi, namun masyarakat sekitar kecamatan Muara Muntai juga turut serta. Sebanyak 100 orang warga dengan sukarela "BETULUNGAN" atau gotong royong melakukan pekerjaan menghampar batu gunung di jalan yang berlumpur. Hanya dalam waktu sehari batu gunung sebanyak 4 truck berhasil di hampar di jalan yang berlumpur sepanjang 100 meter dari kondisi jalan sepanjang 200 meter yang rencana di kerjakan. Untuk mengumpulkan kekurangan material batu gunung. Bapak Sopan Sopian akan menggalang simpatisan dan mengumpulkan material agar sepanjang jalan 200 meter yang berlumpur saat di musim penghujan dapat dilakukan pengerasan dengan menggunakan batu gunung sehingga aman di lalui pengendara.