TENGGARONG – Pusat pengembang biakan ikan toman atau sebutan ilmiahnya Channa micropeltes di Kutai

Kartanegara terdapat di Kecamatan Muara Muntai. Dari Kecamatan ini sekitar 5 ton perhari di kirim ke luar

Kukar.                    
Ikan toman Toman adalah nama sejenis ikan buas dari suku ikan gabus (Channidae). Memiliki bentuk tubuh

yang mirip dengan ikan gabus, toman dapat tumbuh besar mencapai panjang lebih dari satu meter dan berat

bisa mencapai 5 kg perekornya. Di Kecamatan Muara Muntai ikan ini hanya dikembang biakan oleh nelayan

setempat dalam keramba yang mengapung disepanjang Sungai Mahakam. Warga setempat jarang bahkan enggan

mengkonsumsi ikan ini mereka lebih banyak membiakkannya  untuk kemudian  menjualnya terutama ke wilayah

Kalimantan Selatan dan Kalteng karena nilai jualnya cukup menggiurkan. Menurut pengumpul ikan Toman

Muhdar keengganan warga memakan ikan toman karena ikan ini habitat aslinya bukan dari  sungai Mahakam

tapi dari Malaysia, Thailand dan Sumatera. Menurutnya secara fisikli toman mirip ikan Gabus lokal namun

beda dari serat dagingnya serta warna kulit berwarna kemerahan dan moncongnnya seperti ular. “Jika Toman

dagingnya lebih kasar sedang haruan (Gabus-red) empuk,” ujarnya. Ditambahkannya warga tidak mau makan

selain ikan ini terasa asing dilidah juga kalau tidak biasa memakannya bisa kepala pusing dan lemas. Beda

dengan orang di Kalsel dan Kalteng gemar makan ikan ini. “Ya sehingga warga lebih suka mengembang biakan

ketimbang di konsumsi karena nilai ekonominya yang tinggi,” katanya. Ditambahkannya ikan toman yang

berasal dari Muara Muntai ini setiap harinya rata rata 5 ton dalam kondisi hidup dibeli pedagang dari

Kalsel. Mereka membawanya dalam bak truk berkapasitas 2,5 ton. Sehingga minimal ada 2 truk berplat nomer

polisi Banjarmasin pengangkut ikan toman datang ke Kota Bangun sebagai titik bongkar muat ikan toman.

Dikatakan untuk harga ikan toman di Muara Muntai mencapai Rp 30 hingga Rp 40 ribu  perkilonya. Sedang

diberbagai kota di  Kalsel hingga Kalteng harga jualnya mencapai Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu. (hmp4)