TENGGARONG –Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rita Widyasari menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia yang diselenggarakan oleh Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kukar bekerja sama dengan PT. Jembayan Muara Bara (JMB) yang dilaksanakan di halaman Sekolah Menengah Atas (SMA) 3 Unggulan di Desa Perjiwa Kecamatan Tenggarong Seberang, Rabu (1/6).

Rita Widyasari dalam sambutannya mengatakan sejak tahun 2010 melalui misi Gerakan Pembangunan Rakyat Sejahtera (Gerbang  Raja)  I telah mengajak seluruh instansi yang ada di Kukar untuk mengembangkan kebijakan serta pelaksanaan kegiatan yang ramah lingkungan baik dalam bentuk barang  maupun jasa dimasing –masing  instansi untuk memberikan keteladanan.

Ia juga mengatakan melalui misi keenam Gerbang Raja  II Pemkab. Kukar akan meningkatkan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan dalam pengelolaan bank sampah yang telah dimasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kukar.

Ditambahkannya tingkat perdagangan satwa liar saat ini telah mengakibatkan kepunahan berbagai spesies satwa liar yang tersedia di bumi, diiringi kualitas lingkungan hidup yang cenderung menurun dibanyak negara termasuk di Indonesia. "Aksi global mendesak perlu segera dilakukan seperti memerangi perdagangan liar menuju save bio diversity guna melindungi kehidupan satwa – satwa  yang ada di bumi," ujar Rita.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Kukar H Muhammad Syaifuddin dalam laporannya mengatakan ada beberapa kegiatan berskala nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang telah dilaksanakan oleh BLHD Kukar diantaranya Program Penilaian Adipura, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPERDA), Program Adiwiyata yaitu program yang bertujuan mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan serta Pekan penghijauan dan pelepasan satwa yang menjadi puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup sedunia. Ia juga mengatakan dari hasil pengawasan BLHD Kukar tahun 2015/2016 masih terdapat pelaku kegiatan usaha yang tidak taat dan tidak maksimal dalam pengelolaan lingkungan.

"Telah dilakukan beberapa sanksi administrasi kepada perusahaan yang tidak taat dan lalai dalam pengelolaan lingkungan," ujar H Muhammad Syaifuddin. Turut hadir pada acara tersebut unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kabupaten Kutai Kartanegara. (Hmp08)