TENGGARONG – Papan Nama Ketua Rukun Tetangga (RT) dan plat nomer rumah penduduk di lingkungan Kelurahan Timbau, Kecamatan Kota Tenggarong, Kutai Kartanegara mulai tahun ini bentuknya diseragamkan. Tahap pertama ada 1.000 rumah di 7 RT mendapatkan plat nomer rumah. Tahap  kedua  akan dibagikan tahun 2014 mendatang.

Penyerahan papan nama RT dan plat nomer rumah itu dilakukan  Lurah diwakili Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Timbau Rokip dan diterima secara simbolis  Ketua RT XXVIII Sudarno. Papan nama RT  itu terbuat dari lembaran whiteboard dibingkai rangka aluminium dengan ukuran 40 x 60 cm. Sedang plat nomer rumah terbuat dari  seng aluminum berukuran 15 x 20 cm.  Lurah Timabu Mulyadi Kamis (26/9) lalu di ruang kerjanya mengatakan bahwa plat nomer rumah maupun papan nama Ketua RT dibagi bagikan secara cuma cuma alias gratis. “Dana pembuatannya berasal dari APBD Kukar 2013,” ujarnya.

Dikatakan plat nomer rumah pada tahap I ini hanya dibuat  1.000 lembar  sedang kekurangannya akan dibagikan pada tahap II pada   anggaran 2014 mendatang. Menurutnya   plat nomer rumah itu akan disebar di 7 dari 32 RT yang ada di Kelurahan Timbau. Ke 7 RT itu adalah  RT I   106 buah, RT V  130 buah, RT VI  253 buah dan RT XXI  122 buah. Kemudian  RT XXV  89 buah, RT XXVI  dan RT XXVIII  masing-maisng  150 buah. "Sehingga semuanya  di 7 RT itu ada  1.000 buah plat nomor rumah yang telah dibagikan," katanya. Dikatakan pembagian plat nomer rumah ke masing masing rumah itu dilakukan Pengurus RT bukan pihak Kelurahan. Sedang bagi  rumah warga di RT lainnya yang belum kebagian  tahap I ini Lurah Mulyadi minta agar warga bersabar.

“Semuanya pasti kebagian plat nomer rumah,” ujarnya. Ditambahkan Lurah Timbau Mulyadi  pembagian pelang Ketua RT dan plat nomer rumah   merupakan tindak lanjut dari program sebelumnya. Dimana sebelumnya pihak kelurahan telah melakukan   pemekaran wilayah RT dan pemasangan tapal batas RT hingga pengukuran luasan wilayah RT.  Disamping itu program ini merupakan upaya pihaknya  melakukan  penataan wilayah agar lebih jelas dan teratur.    “Dengan identifikasi wilayah yang tertib dan teratur tentu  ke depan akan mempermudah dalam pendataan populasi maupun  potensi wilayah,” demikian ujarnya.(hms-DI01)