Sumber Foto: Asisten Deputi Kementerian RI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Usman Basuni didampingi Kepala BKBP3A Hj Aji Lina Rodiah dan Kepala Bidang SDM Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapped
TENGGARONG – Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berjuang setelah 7 tahun, untuk mendapatkan predikat Kabupaten Layak Anak (KLA), melalui Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BKBP3A) akan terus berusaha hal tersebut dengan dihadirkanya Asisten Deputi Kementerian RI Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Usman Basuni, dalam Rapat koordinasi Tehnis kabupaten layak anak, di Pendopo Odah Etam Selasa (23/10), lalu.
Acara dihadiri oleh Kepala BKBP3A Hj Aji Lina Rodiah dan Kepala Bidang SDM Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kukar Endang Priyatna.
Usman Basuni mengatakan untuk mendapatkan predikat KLA, Kabupaten Kukar harus memperhatikan berbagai ketentuan – ketentuan dalam penilaian pada setiap Kota atau Kabupaten, diantaranya mempunyai system yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam menyusun kebijakan program dan kegiatan pemenuhan hak dasar anak dalam lingkungan yang layak anak.
Ia menambahkan potensi Kukar menuju KLA , cukup mendukung karena Kukar adalah daerah yang sedang berkembang, masyarakatnya heterogen, mempunyai wisata alam dan budaya, transit trans Kaltim, political will pimpinan daerah, SDA memadai, tambang ,perkebunan, aksesilibilitas membaik, kota bersejarah, dapat mewarnai Kaltim dan Indonesia serta paru – paru Indonesia.
Selain itu Kukar harus menghadapi berbagai tantangan dalam kemajuan IT dengan banyaknya tayangan media, anak rentan jadi korban kekerasan, pornografi, pelecehan seksual dan masyarakat individualistik dan keramahan yang hilang. Adanya dampak sosial dari industri atau pertambangan dengan adanya prostitusi terselubung dalam wisata dan multy level prostitution
Kemudian Ia menyarankan agar bagian bidang KLA harus melakukan evaluasi gugus tugas KLA, agar lebih mengembangkan team work KLA, terus melakukan pertemuan berkala, membentuk jaringan komunikasi, manfaatkan IT, diskusi expert, budayawan dan tokoh agama, promosi, study bvanding manajeman BPPKB dan fasilitasi bentuk tim kreatif.
Untuk itu katanya Kukar harus mengembangkan gaya hidup ramah anak dari ranah sosial ranah keluarga inti dan ranah keluarga besar , aspresiasi prestasi, terus mengembangkan permainan anak tradisional, kembangkan forum anak sampai ke level RT RW dan pelembagaan dan pembudayaan KRA.
“ Kita harus terus melakukan kegiatan yang mendukung kegiatan KLA dengan melakukan kegiatan – kegiatan yang sudah terlupakan pada jaman modern sekarang ini, diantaranya lagu anak – anak atau melakukan kegiatan yang menyangkut tentang anak – anak”, ungkapnya.(hmp10)