TENGGARONG - Sebagai  khalifah   manusia selain disuruh Allah beribadah juga bertugas   mengelola, merawat serta mengatur kehidupan di muka bumi. Tentunya dengan cara memakmurkan, menjaga, mengolah serta  melestarikan bumi tempat kita berpijak ini. 

Mengisi kegiatan  ibadah selama Ramadan bisa  dilakukan   dimana saja termasuk di alam terbuka. Ibadah ini  disebut sebagai  Tafakur Alam karena   fokus  pada mengenal ciptaan tuhan yang maha esa. Ibadah ini  bisa dilakukan  semua usia  seperti santri    Pasantren Kilat di Desa Kedang Ipil Kecamatan Kotabangun Kutai Kartanegara belum lama ini. Menurut pengasuh Paskil ustad Basrun kegiatan ibadah tafakur alam  sebagai upaya menanamkan kepedulian sejak dini dalam menjaga   bumi.

Sebelumnya  santri   diberikan pelajaran dasar  mengenal ciptaan Tuhan  melalui  ayat-ayat   Alquran.  Tujuannya agar santri  bisa mensyukuri nikmat   Tuhan     yang terhampar di bumi ini. Sebab tuhan senan jika manusia berusaha melestraikan alam dan melarang  merusaknya. Seperti tertuang dalam Alquran surat Ar Rum ayat 41 dan 42. Yang berbunyi  telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan  perbuatan  manusia.  Allah akan merasakan  akibatnya agar mereka kembali ke jalan yang benar.

Menurutnya   tafakur alam merupakan materi estrakurikuler Pasantren kilat.  Ada bermacam materi mulai dari pengenalan flora dan fauna  hingga pengenalan lingkungan alam desa sekitar. Karena semua  ciptaan tuhan ada artinya bagi manusia. Dalam kegiatan   tafakur alam  santri diajak melihat ciptaan tuhan berupa air terjun alami yang tidak jauh dari desa tersebut. Desa Kedang Ipil merupakan desa  terpencil  sebagian besar penghuninya para mualaf,  sebelumnya   warga meyakini  ajaran  nenek moyang.(hms-di01)