TENGGARONG – Rangkaian acara adat Erau Adat Pelas Benua di Tenggarong resmi dimulai dengan prosesi sakral Bepelas Malam Pertama di Museum Mulawarman, Minggu (21/05/2025). Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri, Wakil Bupati H. Rendi Solihin, bersama unsur Forkopimda dan pejabat lainnya.

Bepelas diawali dengan pembacaan mantra oleh para Dewa (pemantra wanita), yang kemudian dilanjutkan dengan tarian mengelilingi Tiang Ayu, sebuah pusaka Kesultanan. Usai tarian, Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Aji Muhammad Arifin, menjalani ritual Bepelas, di mana beliau berjalan sambil memegang kain kuning dan tali, lalu menginjakkan kakinya di Gong Raden Galuh. Prosesi ini diiringi ledakan satu kali meriam dari dermaga, menandai malam pertama pelaksanaan Bepelas.

Setelah ritual sakral selesai, Sultan dan para tamu undangan melanjutkan acara dengan jamuan makan malam. Suasana kebersamaan semakin terasa saat dilanjutkan dengan persembahan tarian di ruang ritual museum. Para tamu undangan, termasuk Bupati Aulia dan Wabup Rendi, didaulat untuk bergabung membawakan Tari Kanjar Laki bersama Sultan.

Usai mengikuti seluruh rangkaian prosesi, Bupati Aulia Rahman Basri menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah peninggalan budaya leluhur yang harus dijaga. Ia menekankan pentingnya melestarikan tradisi Kesultanan Kutai, khususnya melalui Festival Erau, sebagai simbol identitas lokal.

"Festival Erau adalah warisan Nusantara yang kaya akan nilai luhur dan kearifan lokal, serta sebagai penguat harmoni sosial dan daya tarik pariwisata," ujar Bupati.

Kehadiran dan partisipasi para pemimpin daerah dalam upacara adat ini menunjukkan komitmen kuat dalam melestarikan budaya di tengah perkembangan zaman.(Prokom09).