Sumber Foto: Warga Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, memanen hasil udang windunya yang mencapai 315 kilogram, Jumat (28/3) lalu.
TENGGARONG - Asri, petani tambak udang, memanen udang windu di areal tambak seluas 10 hektare (ha) di Desa Muara Pantuan, Kecamatan Anggana, Kukar, Jumat (28/3) lalu. Hasil panennya mencapai 315 kilogram, dengan omset Rp 50 juta. Budidaya udang windu ini menerapkan pola teknologi ramah lingkungan.
"Panen kami bisa mencapai antara 25-30 kg/ha," kata Asri. Dia memulai budidaya tambak udang windu sejak 2001. Sebagai modal awal, dia mengeluarkan uang sekitar Rp 153 juta, meliputi penyediaan lahan seluas 10 ha, pembuatan tanggul ukuran 1.200 meter, satu pintu air, dan pengadaan 150 ribu bibit dengan harga Rp 25 per ekor.
Pada awalnya, dia hanya menerapkan sistem satu pintu dimana air masuk dan keluar lewat pintu yang sama. Sehingga ini tidak efektif karena dapat menghambat pertumbuhan udang windu. Air berbau busuk karena tidak terbuang secara maksimal membuat udang windu tak dapat bertahan hidup lebih lama.
Sekitar 3 bulan lalu, perusahaan yang beroperasi di wilayah Muara Pantuan membuatkan satu pintu air lagi.
Sehingga air masuk dan keluar lewat pintu berbeda. Perusahaan itu juga membantu bibit dan perbaikan tanggul. Selama ini kendala yang dihadapi tingkat hidup udang windu ini hanya 10 persen dari seluruh bibit yang dibudidayakan. Dia berharap dengan sistem 2 pintu air ini tingkat hidup udang mencapai 30 persen hingga panen nanti. Panen udang ini berlangsung tiap 3-4 bulan sekali.
Sejauh ini, hasil panennya belum signifikan. Karena idealnya, satu hektare lahan bisa menghasilkan 200-300 kg udang windu. Dia menargetkan tahun depan hasil panen udangnya mencapai 200 kg/ha. Hasil budidaya udang windu petani tambak di Kecamatan Anggana ini menjadi pemasok bahan baku udang terbesar untuk PT Syam Surya Mandiri, perusahaan yang bergerak di bidang ekspor udang beku dan produsen makanan udang olahan dengan produk merk Borneo Delight-nya. Selain Desa Muara Pantuan, pemasoknya termasuk dari Desa Sepatin dan Tani Bakti.
Harga jual udang ini fluktuatif mengikuti nilai tukar dollar Amerika. "Harga udang minggu ini bisa berbeda dengan minggu depan," kata Asri. Harga jual udang ukuran besar dengan 20 ekor/kg mencapai harga Rp 200 ribu, sedangkan ukuran kecil dengan 60 ekor/kg mencapai Rp 90 ribu. (hms.DI.05)
Jl. Wolter Monginsidi No.1 Tenggarong 75511 - Kutai Kartanegara - Kaltim
Telp: 0541-662088 ext.314
Fax: 0541-661690
Email: humaskukar@kukarkab.go.id
Website: https://localhost:8041
Hari Ini | 0 pengunjung |
Minggu Ini | 0 pengunjung |
Bulan Ini | 0 pengunjung |
Total Pengunjung | 273.547 pengunjung |
Total Klik | 19.037.895 Kali |